Adri terbangun dari tidurnya begitu mendengar suara pergerakan seseorang dari atas tempat tidurnya. Tidur di sofa rumah sakit seadanya dengan pulas tidak melonggarkan kewaspadaannya. Adri lantas mendudukan diri di pinggir sofa, mengucek matanya. Ruangan masih gelap, artinya ini belum sampai pagi. Namun seseorang di atas tempat tidur itu menarik perhatiannya, membuatnya datang menghampiri, mau tidak mau menginjak lantai dingin rumah sakit tanpa alas kaki. Tidak mungkin kan Ia berjalan dengan masih menggunakan heels semalam?
"Yo?" panggilnya pelan. Theo tampak setengah membuka mata, dan nafasnya kurang teratur. Adri kembali khawatir.
Adri lantas menghidupkan lampu ruangan, melihat Theo lebih jelas.
"Yo, Lo bangun? Liat Gue," titahnya.
Theo masih setengah terbuka matanya, namun Ia tetap menoleh pada Adri. Pandangannya masih buram, padahal matanya tidak minus. Pusing hebat di kepalanya itu turut memperngaruhi daya lihatnya.