"Aku pikir meja ini harus diganti pemiliknya." Kata Leo dengan nada dingin.
"Aku tidak tahu kalau ternyata di sekolah ini ada sosok yang tidak kompeten."
"Tuan Leo, maafkan saya. Saya melupakannya." Buru-buru Galih meraih tangan Leo.
Tapi Leo mengibaskannya.
Dia menatap Galih dengan dingin.
"Bapak Galih yang terhormat, aku tidak akan menerima semua alasan apa pun, lihat saja aku akan membuat Bapak tidak lama lagi berada di sekolah ini."
"Tuan Leo, maafkan saya." Kedua kaki Galih terasa lemas, dia terduduk di lantai sangat menyesal kenapa dia sangat lalai.
"Leo …" Handi menarik tangan Leo.
"Hanya masalah sepele." Kata Handi pada Leo.
Leo menatap Handi, "Kamu nggak tahu dia, sejak awal sudah banyak masalah. Jadi ini bagus kesempatan yang bagus. Jangan dipikirin, ayo kita ke kelas."
Saat berbalik, Leo tercengang, dia melihat sosok gadis berambut panjang mengenakan jepit di rambutnya yang panjang tengah menatapnya tajam.