Raka masih menatap Dwi yang berdiri acuh tak acuh dan sama sekali tidak ada rasa menyesal sedikit pun.
"Kenapa menatapku seperti itu?" ucap Dwi.
"Apa kamu masih menyimpan perasaan padanya ya?" lanjutnya.
Raka menarik napas dalam.
"Aku tidak ingin berdebat denganmu," balas Raka.
"Raka, awas kalau sampai aku melihatnya lagi di sekitarmu."
"Wi, bisakah kamu melupakan semuanya?"
"Melupakan apa?"
"Kamu sama Andini. Bukankah kalian sebelumnya sangat dekat dan bahkan …"
"Stop! Jangan mengungkit masa lalu Raka."
"Tapi bagaimana pun kalian pernah sangat dekat dan itu …"
"Aku tidak ingin membahas masa lalu. Kalau kamu masih membahasnya aku tidak akan pernah memaafkan kamu."
"Dwi, cukup! Bersikaplah dewasa, aku sekarang sudah bersama kamu, apa lagi yang kamu takutkan."
"Apa lagi yang aku takutkan? Apa kamu tidak melihatnya dia selalu ingin berada di dekatmu Hah?"
"Ya ampun, Andini ke sini … huft! Aku sudah jelaskan kepadamu, aku yang memintanya."