Andini terjebak macet, ada kecelakaan di depan Kapolda Metro Jaya, jadi mau tidak mau semua mobil berhenti dan sisanya dialihkan ke jalan lainnya.
Sayang sekali Andini yang berada dekat dari lokasi kejadian mobilnya tidak bisa bergerak maju atau mundur, alhasil dia hanya bisa pasrah sambil melihat keluar mobil yang sudah ramai dengan banyak orang berkerumun.
Menghela napas panjang, Andini melihat arlojinya sudah pukul setengah sebelas, dengan panik Andini berkali-kali membuang napasnya, dia tidak akan bisa tepat waktu bertemu Leo dan apa dia bisa kembali ke kantor tepat waktu.
Sudah beberapa hari ini Andini selalu membawa mobilnya sendiri, sopir pribadinya, Nano sedang cuti pulang kampung karena alasan istrinya melahirkan.
Jadi, Andini harus sendiri ke mana-mana meski perusahaan sudah mengajukan sopir pengganti tapi Andini menolak, dia tidak bisa jika bukan Nano yang membawanya.