Dalam hitungan menit semua orang terkapar di lantai yang kotor dan sebagian tidak sadarkan diri.
Leo mengusap sudu bibirnya dengan punggung tangannya.
Di ruangan lain yang lebih dalam Jack dan Er hanya bisa saling diam mendengar pertarungan di luar.
"Er, apa yang terjadi?" tanya Jack pada Er, mereka duduk diikat pada kursi dan mata keduanya di tutup jarak mereka berjauhan tapi mereka masih bisa saling mengobrol satu sama lainnya.
"Bang, aku tidak bisa melihat mereka. Mataku ditutup juga." Jawab Er dengan suara bergetar.
"Sialan!" umpat Jack, dia berusaha menendang tapi tidak bisa karena kedua kakinya juga diikat dengan menggunakan tali serut double tis yang membuat kakinya sakit saking kuatnya.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jack pada Er.
"Hm … mereka memukul dadaku dan juga mungkin wajahku sedikit tergores lantai yang kasar, rasanya perih sekali."
"Er, kamu harus bisa keluar dari sini apapun yang terjadi. Mereka tidak akan membiarkan aku hidup."