Leo dan Andini terlihat serius membicarakan tentang produk baru yang akan dilaunching dalam sebulan ini.
"Aku rasa warnanya kurang pas, bisa kamu ubah, hm …." Leo menatap layar laptopnya sambil memegang dagunya sendiri.
"Ubah sedikit lebih natural dibagian ini." Tunjuk Leo.
"OK!" jawab Andini, dia mencatat semua yang diinginkan Leo.
"Tapi, aku tidak mau kalau bagian yang ini diubah lagi." Kata Andini.
"Hm … apa kamu tetap yakin mau seperti ini?" tanya Leo memicingkan matanya menatap layar laptop saat mereka berdua duduk bersisian.
"Iya, karena aku rasa …"
Baru saja Andini hendak melanjutkan kalimatnya terdengar suara berdehem dari pintu.
"Ehem …"
Sontak keduanya menoleh.
Tristan dan Handi muncul.
Dahi Leo berkerut, lalu Andini juga.
Keduanya baru sadar kalau mereka duduk terlalu dekat.
Menyadari itu Andini langsung menggeser duduknya, wajahnya berubah seketika. Dia menatap layar serius, berusaha mengalihkan semua pandangan orang.
"Handi sini …" panggil Leo.