Sepanjang perjalanan dari kantor sampai di Penthouse milik Leo, tangan Leo masih menggenggam pergelangan tangan Andini.
Andini baru menyadarinya saat pintu rumah terbuka, dia menatap tangan besar itu yang masih menggandeng tangannya.
Andini hanya menurut mengikuti Leo membawanya ke atas gedung, melalui lift pribadi yang ada di dalam gedung.
Sedikit terkejut saat Leo membuka pintu sebuah ruangan lalu saat pintunya terbuka.
"Masuk." Kata Leo.
Andini hendak masuk tapi tubuhnya bertabrakan dengan Leo.
"Maaf!" ucap Andini.
Leo baru menyadarinya, tangannya masih menggandeng tangan Andini.
Setelah sadar, Leo buru-buru melepaskan tangannya lalu dia mempersilahkan Andini masuk lebih dulu.
Leo meletakkan tas milik Andini di meja ruang tamu yang berukuran besar.
Andini matanya melebar saat dia masuk ke dalam, ini sungguh bagus sekali.