-Moirai Valentine-
Mungkin bagi sebagian orang perasanan dan prasangka itu tidak penting, tapi bagi Maura Magen itu termasuk hal fatal.
Biasanya sebelum mendapat musibah beruntun, Maura selalu mendapatkan sakit di dadanya yang datang secara tba-tiba.
----------------------------------
--Kafeteria, istirahat siang--
Maura tidak tau apa perasaanya saja atau Bintang dan Gilang sedikit berubah, ralat mereka berdua memang sudah memasang raut aneh saat tadi Erlang menyerat Luna dan Mira ikut serta ke meja meraka.
'Apa Erlang sedang bertengkar lagi dengan Bintang?' Maura bertanya-tanya dalam hati.
Tapi, kali ini lebih parah lagi. Setibanya Erlang dengan membawa napan tadi, atmosfer langsung berubah suram.
Luna lebih memilih makannaya, begitu pula dengan Mira yang tidak berani untuk sekedar menganggkat wajahnya. Tidak ada yang bicara untuk sekedar mencairkan suasana.
"Kenapa?" tanya Erlang. Ia membawa baki yang berisi makanan, kentang goreng dan beberapa salat serta soda dingin.