Di meja Alan, Nada dan Cici penuh dengan canda tawa, sedangkan di meja sebelahnya, Yani mengutuk terus di dalam hati, sementara Zydan mulai merasakan eneg karena memakan ayam sebanyak tiga porsi beserta nasinya juga.
"Yan, makan dong. Kan kamu yang minta ke sini." Satu porsi sama sekali belum tersentuh, Yani malah sibuk sesekali melirik Alan bersama istrinya.
"Yan." Zydan menepuk pundak Yani. Perempuan itu tersentak. Lirik matanya cepat mengarah kembali kepada Zydan.
"Kenapa, Dan?" tanyanya seolah tanpa dosa.
Zydan sangat mengeluh, "Tolong habiskan bagianmu. Aku udah nggak kuat."
"Bungkus ajalah, aku nggak selera," katanya dengan enteng. "Ngomong-ngomong masih lama nggak sih Alan? Aku mau balik kantor nich."
"Alan mah sama bininye, kamu aku yang antar, dia udah kasih kunci mobil ke aku."
"Lha trus, dia balik kantor pake apa?"