"Banyak kesabaran yang harus dipupuk sejak dini. Mulai dari sabar membangun hubungan suami istri, hubungan dengan anak, kelak jika kamu sudah memiliki anak, kemudian kesabaran dalam membangun rumah tangga itu sendiri. Agar kita bisa menuju keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Ketika kita bersabar, hal itu sama dengan beribadah kepada Allah SWT, karena 'wallahu yuhibbus-sabirin', Allah itu mencintai orang yang sabar." Ibu mengakhiri ucapannya dengan mengusap kepalaku.
Aku tertegun lama. Mencoba mencerna dengan akal sehat, serta hati nurani terdalam. Untuk sementara kukesampingkan dulu rasa emosi yang ada di dalam dada, membuang jauh-jauh pikiran buruk, tentang hal-hal yang dilakukan Alan dengan wanita itu.