Ina yang sudah terlihat sangat sehat sudah berdiri di atas mimbar, ia kini mengenakan penutup kepala. Dan hal ini membuat Nada takjub atas perubahannya.
Sama seperti sebelumnya, ia diminta bersumpah, lalu memperkenalkan diri.
"Apakah anda mengenal tersangka?" Jaksa kembali memulai bertanya.
Ina mengangguk. "Iya, A' Alan adalah suami dari sahabat saya, Nada." Saat menyebutkan nama Nada, arah matanya mengantarkan sorot teduh ke arah wanita yang ia anggap sahabat itu.
"Dengan korban, apakah anda mengenalnya?"
"Ya, dia adalah pacar saya, ah bukan …." Ina menggeleng. Ia sama sekali tak pernah dianggap sebagai pacar oleh Aldo. Dirinya hanya seorang yang digunakan untuk memuaskan nafsu belaka. "Saya hanya wanita pemuas nafsunya saja." Tanpa rasa malu Ina mengatakannya. Ia sudah memutuskan untuk mengakui segalanya secara gamblang. Bukankah tadi ia sudah bersumpah di atas kitab suci.
Kembali, riuh rendah tenggelam terdengar menghiasi suasana persidangan.
