Meeting berlangsung dengan lancar. Bersyukur tak ada kesalahan yang berarti, terlebih dengan kondisi Alan yang sangat tidak bisa fokus. Selepas Ketua Grup dan dua orang pemilik saham pergi, Alan pun bergegas kembali ke ruangan. Ia akan ke rumah sakit terlebih dahulu untuk menjenguk Ina, setelah itu berencana pergi ke tempat persembunyian Aldo.
Alamat sudah dikantongi. Yani telah memberikannya. MAsalah dengan Aldo harus segera diselesaikan, sebab jika dibiarkan berlarut-larut, efeknya tak akan baik bagi kehidupan mereka.
"Pak Alan …." Yani menahan langkah kaki Alan yang sudah berjalan meninggalkan ruangan beberapa langkah.
"Saya ada urusan keluar sebentar, kalau ada yang mencari, seperti biasa, tinggalkan pesan, kalau tidak scheduler ulang pertemuannya." Alan tak memutar tubuh hanya menoleh sedikit saja memperlihatkan satu sisi wajahnya.
