Caroline tersenyum tiba-tiba, cukup membuat Simon di seberang sana kebingungan. Apa yang lucu? Oh mungkin wajah menyedihkannya terlihat menghibur bagi wanita yang selama ini dia anggap begitu berharga.
Tanpa diduga, wanita itu mengepak kembali barang bawaannya, meraih tas dan memakai kembali heelsnya. Dengan langkah ringan, Caroll mendekati Simon yang masih mematung di tempatnya berdiri.
"Ternyata kau telah menemukannya," ujar Caroll. "Aku yakin suatu saat pasti harus melepaskanmu. Kita tidak bisa kembali seperti dulu, seperti katamu, yeah aku mencintai tunanganku. Dan, sepertinya kau telah menemukan seseorang yang pantas untuk kau cintai."
"Tunggu.." Simon mengangkat tangannya sebatas dada. "Aku tidak mengerti maksud ucapanmu."