"Whoaa~" Jacob melompat mundur seolah sedang berusaha menjauhi bom yang akan meledak. "Anak itu mengatakan apa padamu?"
"Tidak penting," sahut Simon.
"Kau tidak asik~" Jacob mendaratkan pukulan kecil pada lengan Simon. "Kau tidak mengatakan hal aneh padanya karena dia mengikutimu terus kan?" bisik Jacob.
Simon mendengus. "Memang aku sejahat apa sampai kau berpikir begitu." Kemudian menambahkan sebelum Jacob sempat membalas. "Lagipula, selama ini kan kau yang selalu memanfaatkan dia untuk hal-hal tidak penting."
"Hey, apanya yang tidak penting? Ini urusan klub jurnalistik, tentu saja penting!"
"Bla.. bla.. bla.." Simon mengangkat sebelah tangan, menirukan ucapan Jacob dengan telapak tangan yang berbentuk seperti sebuah mulut sebelum benar-benar melesat meninggalkan pria gondrong di belakang sana.