"Rasa-rasanya aku ingin menghadiahimu pukulan di wajah."
Simon sudah mengangkat tangannya, terkepal dan pasti terasa sakit jika menghantam wajah. Ashley meringis ngeri melihatnya, dia praktis bergeser mundur sambil menutupi wajahnya.
"Aku hanya bercanda."
"Kau perlu memperbaiki candaanmu itu."
'Padahal dia sendiri yang sering kelewatan saat bercanda' Ashley membatin. Sekesal apapun dia terhadap Simon, tak pernah sedikit pun terpikir untuk menyakiti peraaan pria itu. Apalagi di hari ulang tahunnya.
"Ngomong-ngomong ulang tahun, apa kau sedang menginginkan sesuatu? Barang mungkin?"
"Aku kan sudah bilang bahwa tak perlu membelikanku sesuatu," kata Simon seraya menenggak soda kalengan. Dia masih belum kapok meski sudah tersedak begitu tragisnya.
Ashley menggeleng pelan. "Aku ingin memberikan sesuatu di hari istimewa besok."
Simon tergelak untuk tertawa. "Tidak ada hari yang istimewa, bocah. Hanya saja aku kebetulan lahir pada tanggal tersebut."