"Abaaaaaaangg!" jeritan Dara semakin mendalam di sini, suaranya hampir habis, tapi masih berupaya terus memanggil Refan yang jelas ada di dekatnya.
Refan mengangguk pada dokter yang sudah bersiap untuk menuntun Dara itu, proses persalinan akan segera dimulai karena air ketuban Dara sudah pecah, air itu terus mengalir seiring rembesan darah karena ada dorongan dari dalam.
Dara mulai mengikuti arahan di bawah sana, matanya terus melihat Refan yang memberi keyakinan, anak itu adalah buah cinta mereka, impian mereka untuk suara di keluarga kecil yang penuh cinta itu, sesakit apapun Dara saat ini dan betapa hancurnya hati Refan melihat istrinya kesakitan, itulah proses yang harus mereka lewati untuk menjadi orang tua.