Seisi rumah itu sama-sama memegang perut yang mengembang sempurna dengan kepadatan yang maksimal, mereka tidak pernah makan tengah malam menjelang pagi seperti ini, terlebih lagi mereka sudah makan malam dan ini hanya camilan yang tentu jumlah dan beratnya melebihi nasi yang biasa mereka makan di malam hari, semua demi ibu hamil satu itu di mana keinginannya tidak bisa ditolak.
Laporan Juna membuat Reya di sana tergelak kencang, bagaimana tidak dia merasa bersyukur karena sudah kembali di masa tengil adiknya itu dimulai, dia datang waktu itu masih dalam kondisi yang berat karena Dara menyesuaikan diri dengan kehamilannya, tapi ketika dia pergi kondisi Dara sudah membaik dengan contoh penderitaan orang rumah seperti ini.
"Yauda, kamu tidur sana, itu aja laporan yang aku denger dari mereka yang udah kena ngidamnya Dara, Mas."
"Aku kira msih ada panjangannya karena udah kangen berat sama keluarga kamu, kompak banget gitu orangnya, iya kan?"