"Tolong istri saya, Dok, Sus!" Refan sudah panik bukan kepalang, pasalnya Dara tidak pernah sakit seperti ini sampai kehilangan kesadarannya di tengah perjalanan.
Tidak masalah dengan muntahan yang tergeletak dan membuat mobilnya itu bau asam, yang jelas istrinya harus membaik lebih dulu saat ini. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Dara dalam fikirannya, bahkan untuk sekedar memberi kabar pada kedua orang tua saja tidak Refan lakukan karena dia terlalu panik.
Beruntung suster yang bertugas ada yang mengenal salah satu kakak Dara dan memberi temannya itu pesan akan penanganan yang Dara terima saat ini di rumah sakit itu.
"Gimana, Dok?"
"Kapan dia mulai mual hebat seperti ini?" tanya dokter itu.
"Seingat saya baru beberapa hari ini mualnya, tapi yang paling hebat di hari ini, biasanya hanya pagi waktu bangun tidur, kalau hari ini sampai sore dia masih terus mual, Dok."