Galang berusaha keras untuk mencoba resep yang sudah Refan berikan kepadanya, Refan sendiri hanya sekedar punya tanpa bisa membuat, karena dia dulu langsung diterima tanpa menunjukkan skill yang ada.
Reya yang mendampingi dan membiarkan dirinya berada di unit milik Galang terlebih dahulu, bahkan dua hari ini dia harus pulang malam demi memastikan semua yang Galang coba itu masuk kategori berhasil.
Nyatanya sampai hari ketiga itu belum ada yangberhasil dan sesuai dengan lidah Reya, dia hafal betul apa yang ibunya biasa buat dan bagaimana rasanya, bahkan ia mencoba untuk menambah dan mengurangi resep yang ada, masih tetap sama di mana tangan Galang sebagai poros adukan adonannya belum berhasil menciptkan rasa yang luar biasa.
Ia hampir menyerah untuk membuat roti jeruk itu, bukan menyerah untuk mendapatkan cinta dan restu dari keluarga Reya, hanya masalah roti yang memang tidak pernah ia sentuh sebelumnya.