"Udah tidur sini deket Dara ya ...." Dara balut selimut tebal di tubuh suaminya itu, Refan sudah meringkuk, aroma di leher Dara memang menjadi terapi untuknya yang sudah lama suka sekali begadang setiap malam. Dara baringkan tubuhnya, seketika itu juga kedua tangan Refan melingkarinya dan tidak ingin Dara mengambil jarak.
Dara pejamkan mata saat suaminya itu semakin menempel dan mereka bisa merasakan debaran satu sama lain, Dara seperti tengah membangunkan singa yang kelaparan jadinya, mata Refan yang tadinya memerah karena kantuk, kini memerah karena hasrat besar yang terpancing di sana.
Baju seksi itu tidak melekat di tubuh Dara, tapi adanya keterbukaan antara dirinya dan Refan membuat hati mereka tenang dan mulai menyerahkan diri ke pangkuan masing-masing. Dara biarkan tangan Refan mulai menjelajahi kulit mulusnya, dari sekitar perut sampai ke inti tubuh yang mengerucut di bawah.