Ini rumah baru itu, Refan telah membawa istrinya untuk berpindah ke rumah baru mereka setelah mengantar sang kakak ipar pergi dan mendapatkan izin dari kedua orang tua Dara.
Dara melangkah masuk dengan wajah yang sumringah, ini rumahnya, rumah yang akan menjadi tempat di mana cinta mereka tumbuh subur hingga banyak jeritan anak kecil yang tengah berlarian di dalamnya, tak sabar akan cinta itu bisa tumbuh di hati sang suami yang bisa ia katakan masih dalam proses belajar itu.
Namun, satu hal yang Dara sulit untuk simpulkan di mana mereka sudah saling menyentuh layaknya sepasang kekasih di luar sana, ada ciuman dan sentuhan di kulit depan hingga meninggalkan bekas merah.
Apa mungkin cinta itu belum ada?
Di kamar utama Dara terdiam sendiri, hanya suara beberapa barang yang terhempas di bawa sana, ada satu orang yang membantu suaminya untuk menurunkan beberapa barang yang Dara bawa.
"Kamu mau diem aja?" tanya Refan.
"Eheheheh, apa ada yang bisa aku bantu?"