"Iya, Kak?" Dara yang membuka pintu kamar pada akhirnya, Refan sudah berganti masuk ke kamar mandi.
Matanya ternoda untuk pertama kali melihat bagian menyembul dan menggantung milik istrinya itu, ia bergegas membersihkan matanya yang sudah memanas di dalam sana dan meminta Dara untuk segera menemui keluarganya. Beruntung Dara biasa mandi dengan cepat, hal itu tidak membuat Reya dan yang lain berfikiran macam-macam.
"Kamu sama Refan lagi sibuk?" tanya Juna.
"Kak Refan baru aja gantian mandi, Dara juga baru mandi ini, habis ketiduran tadi."
Reya perhatikan rambut basah kuyup adiknya itu, entah kenapa rambut basah Dara dan wajah malu itu membuat isi kepala mereka berkelana ke mana-mana. Mereka sampai berdehem berulang kali dan memastikan kalau langkah Dara tidak ada yang kurang di sana.