"Kamu yakin mau nikah sama dia, Dara?" tanya Sari, teman kuliahnya.
Dara mengangguk, "Kita bentar lagi lulus dan aku mau menikah langsung aja nantinya, bang Refan juga udah selesai kuliahnya, dia udah kerja, jadi aku tenang."
"Kamu nggak mau usaha gitu dulu atau mungkin nikmatin masa pacaran sama yang lebih muda dari dia?"
"Nggak, aku suka sama dia. Kan sama aja misal kita mau pacaran itu ada orang yang kita suka terus kita deketin, nah ini aku juga lagi deketin orang yang aku suka. Jadi, aku mau dia bisa aku peluk kalau rindu, gitu ...."
Sari gelengkan kepalanya, ia kenal dari jaman Reya dan Juna, kedua kakak dari Dara itu mempunyai wacana yang luas soal kehidupan, bahkan mereka belum siap menikah karena masih memikirkan karir yang dikabarkan akan melejit itu.
Sari juga mendengar sebesar apa kiat kerjaan dan usaha yang Refan punya, tidak sebanding memang bila disejajarkan dengan kedua kakak Dara, tapi itu usahanya sendiri dan hal itu mungkin membuat Refan lebih Dara sukai.