Refan pandangi wajah lembut Reya, sudah lama ia merindukan gadisnya itu, hanya saja perasaannya selalu bertepuk sebelah tangan. Ia kira setelah kepergian Yuda kali itu, lima tahun lalu bisa membuat Reya dekat dan memilih jatuh cinta kepadanya, nyatanya tidak, Reya masih menyimpan luka dan kepergian yang tak berujung.
Bagi Reya, cinta pertama itu segalanya, kalaupun dia harus membuka hati, bukan pada Refan orangnya, dia sudah lama menganggap Refan sebagai adiknya sendiri, bahkan saat ia harus menemani Refan, tak pernah terlintas sedikit pun dalam benaknya untuk mengunci Refan dalam hatinya.
"Kamu nggak pernah suka sama aku, sekali aja, Rey?" tanya Refan penuh harap.
Reya bergeleng, tatapannya lurus dan jujur, tidak ada kebohongan di sana dan sampai detik ini masih ia tegaskan rasa itu hanya sebatas adik dan kakak, tidak lebih dari itu dan tidak akan pernah lebih seperti bayangan Refan.