Entah kenapa rasa lelah itu tidak tampak pada Tiara, bukan ia tidak lelah, ia jelas lelah dan dalamnya rapuh karena memberi asupan pada bayinya. Tapi, saat melihat wajah Reya dan sang suami yang begitu senang pada asupannya, Tiara jelas kembali bersemangat saja, hilang sudah rasa lelah yang ada berganti dengan semangat yang membara.
"Sayang, mau aku bantu?" tanya Aksara yang tak tega melihat istrinya memberi susu dengan mengerjakan tugas kuliahnya.
"Reya mau sama Papa nggak? Aku masih minum susu, Papa. Tunggu ya...."
Aksara turun dari ranjang, perlahan berjalan menuju meja belajar istrinya itu.
Ia kecup kening Tiara dan Reya bergantian, bahkan ia peluk singkat dan berniat menjauhkan wajah Reya dari asupan itu, nyatanya hanya rengekan yang ia dengarkan sebagai bentuk protes akan asupannya yang tertunda.
Reya sempat berkedip sembari melirik Aksara, walau pandangannya belum jelas, tapi bocah itu seakan tahu di mana Aksara berada dan sedang apa.