Semua dan segala cara Aksara lakukan untuk istrinya itu, termasuk cara menghadapi ngidam yang melibatkan banyak korban di dalamnya.
Aksara dekati istrinya itu, ia pekuk dari belakang dan memutar perut yang sudah layaknya adonan kue yang siap untuk dimakan, rasanya tidak sabar untuk mengetahui jenis kelamin apa yang akan hadir dalam keluarga kecil mereka.
Akankah laki-laki yang tampan dan kesepian sepertinya, atau sosok yang cerewet. Tapi, yang diinginkan adalah anak itu lahir sehat dan bahagia tanpa penderitaan batin. Hal yang Aksara maksud adalah ketika dirinya harus berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan, tapi dia tidak bisa memilih jalan itu dan memilih untuk melakukan apa yang orang lain inginkan demi sebuah tujuan di masa depan yang nyatanya sampai detik ini dia masih merasa begitu, masih merasa berat tidak ada yang ringan disini karena dia tidak mengemban bebannya sendiri, tapi beban banyak orang termasuk istri yang akan ia bahagiakan nantinya.