Aksara manggut-manggut seolah melihat ibunya, sebelum ia pulang kerja, ada baiknya mampir dulu ke rumah keluarga untuk sejenak membahas masalah syukuran yang rencananya mereka gelar secara sederhana itu untuk si calon anak.
"Aku jemput Tiara dulu ya, Bu. Aku nggak bisa kalau harus ninggalin dia, kepikiran akunya, Bu."
"Yaudah, kamu ajak Tiara. Maksud Ibu biar Tiaranya nggak kecapekan kalau kamu ajak ke sini, hem."
Ah, iya juga. Kemarin saja saat dirinya baru pulang kerja yang ada Tiara memintanya untuk makan di kamar saja karena berat meninggalkan posisi berbaring untuk saat ini, bawaannya ingin tidur dan rebahan terus selepas dari jam kuliah.
Bahkan, hampir keseluruhan maid yang memegang di rumah. Aksara putuskan untuk pergi sendiri saja, menghubungi Tiara agar tidak menunggunya makan malam.
"Iya, Papa ... anaknya udah minta makan malah barusan, ini udah abis makannya," jelas Tiara.
"Makan apa, sayang?"
"Bibik masak tumis, banyak tumisan, enak!"