"Sayang, jangan jalan kenceng-kenceng, kata dokter kamu disuruh pelan dan jaga diri yang baik!" Aksara mulai posesif.
"Eheheheheh, terima kasih banyak sama perhatiannya, sayang. Dedeknya di sini seneng banget sama perhatian ayahnya ini, mau dipanggil ayah apa papa?"
"Papa aja, eheheheh ... nggak apa kan, sayang?"
Tiara mengangguk, ia berjalan pelan dan membiarkan tangan suaminya melingkar di pinggangnya, mengusap kecil di sana sampai mereka berdiri di dekar mobil.
Memang benar kata orang bila seorang wanita bertemu dengan prianya yang sesuai, jelas ia akan menjadi ratu selama hidupnya di sana.
Kali ini Tiara merasakan semuanya, Aksara menurunkan perhatian yang tiada tara, bahkan untuk membuka pintu mobil saja, Aksara kali ini enggan Tiara berbuat sendiri.
"Sayang, hati-hati anaknya nanti sakit di dalem!" Aksara posesif sekali lagi.
"Iya, Papa. Ini anaknya baik-baik aja kok, dia kan belum tumbuh besar, jadi belum bisa protes," jelas Tiara.