Tamara relakan hingga satu minggu telah berlalu, mereka berjanji untuk bertemu di sebuah taman dengan warna baju yang sama, bahkan Tamara memakai motif yang seperti dengan kemauan Kai.
Kai tiba lebih dulu dari waktu yang dijanjikan, berat hati saat Tamara meminta untuk berangkat seorang diri ke taman itu, tapi ini menjadi syarat mereka bertemu, untuk itu dia harus menurutinya.
Dering ponsel membuat lamunannya kabur, ia masih terduduk di dalam mobil, enggan untuk turun.
"Halo, di mana, sayang?" tanya Kai.
"Di belakang mobil kamu, eheheheheh, Kai bukain pintunya!"
Kai sontak memutar kepalanya, ia tersenyum sebelum akhirnya membuka pintu agar Tamara bisa segera masuk.
Mata Kai memindai setiap gerak-gerik calon istrinya itu, ia telah berusaha keras satu minggu ini, hadiahnya adalah melihat senyum semangat dari Tamara.
Sret,
Kai peluk tubuh kecil yang baru masuk itu, "Sayang, miss you."
"Eheheheheheh, miss you too, Kai."
