"Aksa!" Tiara pukul sudah kalau begini, selalu saja mendapatkan sambutan yang berlebih kalau sudah lama tidak bertemu.
Aksara hanya tergelak kencang, baru saja mereka menikah dan tinggal satu rumah, bahkan rumah baru itu belum mereka tata lebih lanjut karena tuntutan pekerjaan yang ada.
Hari ini mereka kembali, tapi yang lebih dulu Aksara kunjungi adalah kampus istrinya, sampai di sana mata Tiara masih terjaga, hanya beberapa kali menguap dan belum bisa terpejam rapat.
"Sayang, aku nggak masuk ya, nanti aku jemput lagi, ini mau ke rumah ibu aja," ujar Aksara.
"Iya, kamu hati-hati, emuah!" Tiara kecup punggung tangan dan pipi suaminya itu, beruntung kaca mobil itu cukup gelap sehingga mereka bebas berlaku lebih.
Akara remat jemarinya, melihat tubuh kecil ramping yang biasa bergerak di atas dan di bawahnya itu melenggang menjauh dari pandangannya.