Tiara terisak seorang diri di kamar suaminya itu, dari mulai kecil sampai dewasa di sinilah tempat Aksara berbagi kesedihan dan tawa yang sengaja ia sembunyikan.
Aksara bukan orang yang semudah itu mengumbar isi hati, bahkan saat mencintainya saja tersimpan rapat di dalam hati dan mulutnya.
Aksara tidak pernah berkata atau mengumbar kata cinta yang jelas bisa membuat Tiara mabuk kebayang.
Dan malam ini pun ucapan itu tidak ia duga sama sekali, tidak ada dalam benak atau sekelebat saja Tiara bayangkan suaminya itu akan meminta maaf atas hal yang bahkan belum dilakukan.
"Aksa, kamu jangan gini, ah!" pinta Tiara sesenggukan. "Aku kayak cewek tercantik aja deh dapet permintaan maaf dari kamu, nggak pantes, Aksa!"
"Emang yang tercantik, di mata aku, nggak di mata orang lain. Makanya, aku bilangnya sama kamu, kalau deket pasti aku peluk kayak kemarin," ujar Aksara.
"Kamu tumben sih kok gini, mana Aksa yang suka bentak aku itu?"