"Kamu udah siap?" tanya Wilona yang tampak gugup pagi ini, sudah satu minggu menyiapkan dan tiba saatnya untuk maju bersama.
Aksara mengangguk, ia tarik kursi agar Wilona duduk di sana, perhatian kecil yang mungkin Wilona butuhkan selama sidang terakhir ini mereka lalui. Bukan hanya Wilona dan Aksara, tapi beberapa mahasiswa dari kejuruan lain juga antri di sana, mereka tak ada yang berwajah tenang seperti Aksara, bahkan ada yang rela membeli minyak kayu putih besar untuk membuat mereka tetap sadar, masuk ke ruang sidang saja bisa membuat tubuh mereka lemas sampai pingsan.
"Wilo, masuk dulu!"
Deg,
Wilona melirik ke arah Aksara, pria itu mengangguk karena memang panggilan sesuai dengan nomor daftar, dan di sana memang Wilona lebih dulu, Aksara akan menyusul setelah sepuluh menit berlalu.
Setengah gentar Wilona masuk ke ruang sidang itu, kemudian Aksara pastikan ponselnya dalam kondisi mati sebelum mengganggu semua agenda yang tersusun.