Sejujurnya, masih Aksara fikirkan sikapnya pada Tiara akhir-akhir ini yang terlewat batas. Mau bagaimana lagi karena dia sangat memikirkan perasaan Kai di sana, pandangan matanya selalu benar dan kali ini juga akan begitu pada Kai dan Tiara.
Ia pandangi foto kecilnya bersama Tiara dan Kai, dua orang yang ia gandeng erat sebelum Niah dan Ara ada. Kalau bersama Niah dan Ara saja dirinya tidak berkutik, tentulah bersama Kai dan Tiara, hati Aksara lebih dalam untuk mengambil sebuah keputusan.
"Aksa, mana tugasmu?" Wilona mendekatinya.
Aksara melirik, "Udah gue kumpulin kemarin habis kuliah, pake nanya lagi lo!"
"Ish," keluh Wilona sembari mengikuti gerak Aksara yang meninggalkannya.
Bola matanya sampai perih karena terlalu berharap Aksara akan berhenti dan minta maaf kepadanya, pria sedingin es balok itu tidak akan pernah melakukan itu sekalipun jelas kalau tengah bersalah.