Rasa canggung itu tentu masih mengudara dan betah berada di dekat Siska dan Gio meskipun mereka sudah menikah.
Hari-hari berlalu dan mereka kini sudah tinggal di unit yang Siska tempati bersama ayahnya sebelum meninggal, Gio lebih sering menghabiskan waktu di kamar ayah Siska dibandingkan berdua bersama istrinya itu.
Lamat-lamat Siska merasa ada yang tidak beres dengan hubungannya bersama Gio, ia merasa seperti hanya sekedar adik dan kakak yang tinggal dalam satu rumah tanpa orang tua, mereka baru akrab dan dekat kalau orang tua datang berkunjung dan terpaksa memakai kamar yang lain, Gio baru pindah ke kamar Siska dan berdua di sana.
Gio juga sudah jarang mengusap perut itu setiap malam, bahkan Siska lebih sering merasa sendiri dan sepi kala endak melepas mimpi di malam hari tanpa suaminya itu.
"Mas," panggil Siska, malam ini ia tidak bisa tidur.
Gio menoleh, ia masih sibuk mematuti layar laptopnya sampai larut malam di kamar itu.
"Iya?"