Jarum jam bergerak ke angka dua, Siska buatan calon suaminya itu kopi susu hangat setelah mengizinkan Gio membersihkan diri di unit ini, ada beberapa baju santai Gio yang sudah berpindah sebelum pernikahan digelar.
Siska lirik pria itu, tampak segar dan tidak mau jauh-jauh darinya. Memintanya beristirahat, tapi dia ingin ditemani untuk menuntaskan pekerjaan yang ada, laporan harus ia berikan pada Fahri esok hari, tepat saat ia datang ke kantor.
"Besok akhir pekan, kamu nggak pengen jalan-jalan?" tanya Gio memecah keheningan.
Siska bergeleng, "Belum ada keinginan, biasanya Mas ke mana?" tanyanya berbalik.
Gio terdiam, tidak mungkin dia membhas masalah wanita dan kencannya bersama Ratu di moment ini, walaupun Siska tak merasa keberatan akan kenyataan yang ada. Siska sudah tahu riwayatnya yang bisa diartikan bukan pria baik-baik sebelum hari ini.
"Kalau Mas senggang, Mas ke sini aja besok."
"Kenapa? Dia mau aku bawai sesuatu?"
