Haisha gendong lagi anaknya itu, sudah rindu rupanya dengan dekapan sang ibu sampai enggan melepaskan tarikan tangannya di ujung baju Haisha, bahkan merengek saat ada tangan yang menyentuh ibunya, apalagi sang ayah.
Mereka lepas kepulangan Gio dan Gilang malam hari ini dengan banyak harapan di mana Gilang dan Kinan segera diberi momongan, sedang Gio bisa mendapatkan ketenangan batin.
"Mau sama Ibu, iya?" Haisha kecupi wajah putranya itu.
"Cucu Oma satu ini emang pinternya kebangetan ya, nggak rewel seharian bareng sama cowok-cowok terus," ujar Meri, ia berikan kecupan di kening cucunya.
"Kan ada bapaknya, Oma." Fahri menyahuti tidak terima kalau dirinya dikira orang asing juga.
Wati yang masih berkumpul di rumah utama ikut tergelak mendengar suara protes Fahri dari dapur, perutnya pasti lapar karena terlalu banyak memberi pesan dan pembelajaran hari ini pada kedua temannya itu.