Haisha kembali menemani anaknya di dalam ruangan inap, sementara Wati membelikan makanan di kantin, ia baru teringat kalau menantunya tadi hanya makan roti sejak semalam setelah makan bersama Haisha yang ia lihat itu.
Ada rasa sesal dan khawatir kalau sampai Fahri sakit juga, Wati berusaha menenangkan diri dan percaya kalau Fahri di sana bisa menjaga diri dengan baik di tengah kondisi panik yang tentu membuat fikirannya semakin rumit.
"Sayangnya, Ibu, udah enakan belum ditemenin ayah semalem, hem?" tanya Haisha sembari menggoda anaknya yang terjaga.
Bayi itu menggerakkan satu tangan dan kedua kakinya, menendang bebas ke udara dan kemudian kembali merengek karena merasa ada yang tidak pas dengan tubuhnya, tangan satu lagi tidak bisa ia gerakkan dengan baik karena ada papan kayu yang menyanggah jarum infus di sana.
Haisha angkat sejenak, mengayun anak itu di pangkuannya sembari menyanyikan lagu tidur yang menenangkan.