"Mas mau makan atau mandi dulu?" tawar Kinan, ia kembali terjaga seperti malam lalu.
Gilang terdiam sebentar, ia perhatikan lekuk tubuh istrinya yang mendadak tercetak di daster tidur berwarna putih itu.
"Mas keganggu ya, habis bajunya yang lain baru aja aku cuci, ehehehehe, kenak debu, ini kaya hantu ya?" tanya Kinan, ia merasa aneh dengan pandangan suaminya.
"Nggak apa kok, makan kamu boleh nggak, Nan?" Gilang justru meminta hal lain.
Kinan lirik jam dinding di sudut kamar itu, sudah jam dua pagi, sedang esok hari suaminya harus berangkat pukul tujuh, bisa kesiangan mereka kalau berulah malam ini.
Tapi, menolak suami juga tidak dibenarkan, Kinan remat jemarinya sendiri, tahu begini dia tidak akan memakai baju putih ini, lebih baik memakai baju panjang saja.
"Kamu nggak mau ya?" tebak Gilang memberengut sedikit.
"Eh, enggak gitu, aku cuman khawatir Mas besok kesiangan, kan kita gitu selalu lama, Mas, eheheheh," jawab Kinan sembari menggoyangkan satu kakinya.