Cinta, membuat buta.
Ya, Kinan dan Gilang akui itu, perasaan yang tumbuh menggila diantara keduanya tanpa ada rencana lebih dulu, bahkan sebelumnya mereka hanya berencana menikah selama satu tahun.
Apa Kinan harus bersyukur pada penyakit yang membuat ibu mertuanya lemah? Tidak.
Kinan bahkan masih tetap menandatangi surat pra nikah itu meskipun tahu kondisi ibu Gilang, karena baginya apa yang sudah menjadi kesepakatan dan di hati tidak ada cinta, itu artinya tidak ada harapan.
Yang terjadi sebaliknya, Gilang justru mencuri ciuman pertamanya dan meminta dirinya untuk menjadi seorang ibu dari anak-anak mereka kelak.
Pria satu itu memang gila dan tidak bisa ditebak, dengan perubahan itu akhirnya mereka jatuh cinta sampai hari ini.
Semakin hari semakin dalam hingga penyatuan mereka tak terhitung berapa kalinya, mereka sama-sama mendamba satu sama lain.