Terpaksa Fahri mengajak Gilang dan Kinan bertemu hari ini, istri spesialnya itu senang tidak enak hati berada di rumah, entah karena apa.
Kejenuhan yang dianggap normal dan wajar dari kedua ibunya akan kasus Haisha membuat Fahri mau tidak mau harus bersikap ringan dan bijak sebagai suami, dia harus menyembuhkan kejenuhan istrinya demi menjalani hari yang lebih baik lagi setelah ini.
"Sayang, nanti jam empat ya," ujar Fahri berseru dari kamar mandi, tahu istrinya baru saja masuk dan akan bersiap memandikan anaknya.
"Iya, ini Ica udah siapin bajunya dedek."
Gumaman Haisha dan Aksara di luar sana seolah menjadi penyadar Fahri, menjadi suami posesif itu memang bagus dan diinginkan para wanita, tapi disaat mereka belum mempunyai anak.
Saat ini yang dibutuhkan adalah suami yang pengertian saja, mengerti me time yang dibutuhkan istrinya terlepas dari semua tugasnya sebagai istri dan ibu.