"Kita kenapa nggak nyewa hotel kayak Gilang aja sih, Ca?" Fahri memburu istrinya.
Haisha menoleh, "Terus gimana si Aksaranya ayah ini, hem?"
Ah, benar juga, di sana tidak ada Meri atau Wati yang bisa menjaga anaknya.
Baiklah, kasur lipat tebal di ruang ganti itu sepertinya sudah cukup untuk mereka bergulat malam ini seperti yang dilakukan Gilang dan Kinan di hotel berbintang lima itu.
Fahri yang memberi hadiah menginap itu, tapi dia sendiri tidak tidur dan menginap di sana.
"Tunggu anaknya tidur ya, Ayah!" Haisha sudah memberi ultimatun agar Fahri tidak merengek nanti bila Aksara belum juga tidur.
Menidurkan anak itu tidak sulit juga tidak mudah, harus sabar, apalagi kalau suka begadang seperti Aksara ini, yang ada Fahri terlelap lebih dulu hanya karena menunggu anaknya tidur.
Apa setelah itu artinya batal?
"Mau apa?"