Aksara seolah tahu kalau ayahnya begitu menginginkan asupan yang selama ini menjadi sumber makanannya dari sang ibu.
Bayi bulat berisi bak donat kentang itu terus saja merengek dan bergerak mendekat ke Haisha setiap kali melihat Fahri berpindah posisi.
"Dia bisa lihat jelas aku apa ya, Ca?" tanya Fahri gemas, pasalnya ia tidak berkesempatan memeluk sang istri sama sekali.
"Eheheheh, belum jelas, Mas. Cuman dia samar-samar kan udah hafal kamu siapanya, terus kalau hawa dingin gini artinya udah malem, pasti ada kamu juga di kamar, jadi tahu dia," jelas Haisha sembari menusuk kecil pipi bulat anaknya.
"Aku pengen peluk ibunya nggak boleh, posesif dia ya, niru siapa?"
Haisha berdecak kesal, jelas mirip Fahri sendiri, tidak sadar apa pria itu kalau selama menikah ini peraturannya bisa Haisha bukukan, terutama masalah laki-laki lain, jelas menurun pada anaknya itu.