"Eh, ikut siapa ini? Ikut siapa ini anak Ayah, hem?" Fahri menyusul langkah kaki Meri, ia hampiri Aksara yang tengah berada di gendongan Gilang.
Meri yang meminta tadi sembari menuruni anak tangga, tidak akan ada yang menolak permintaan dari wanita satu itu kalau mau bernasib aman hari ini.
Meri dengan seringai isengnya yang mampu memukul mundur Gilang hingga tidak berkutik.
"Ganteng anak lo, Ri!" pujinya.
Fahri membusungkan dada, "Jelas, orang bapaknya ganteng gini, apalagi emaknya cantik, iya ya ...."
Fahri minta kembali bocah itu, dia terlalu rindu dan tadi Haisha tidak mengizinkannya untuk mendekat sebelum mandi.
Kini ia bebas mengusel gemas sang anak sampai rengekannya kembali terdengar.
"Jangan gitu, Ayah, geli semua!" Haisha tarik sedikit rambut Fahri, pasalnya wajah mungil itu tertakup utuh dan merasa tidak nyaman, belum lagi ada kumis dan jenggot tipis yang mulai tumbuh.