Gilang berdiri tepat di depan ruangan Kinan, tampak gadis itu tengah mengerjakan banyak tumpukan berkas yang kabarnya malam ini harus ia selesaikan.
Ada undangan untuk datang ke rumah Fahri, bukan tanpa alasan atau apa, ada pesan yang ingin Meri bagi di sana.
Gilang sangat dekat dengan Meri dan Hendra, mereka sering menyebut Gilang seperti anak sendiri, untuk itu kabar perjodohan ini tidak akan luput dari diri Meri yang akan memberikan banyak pesan tentang pernikahan.
Wanita itu juga sudah menghubungi orang tua Gilang, ia siap sedia membantu proses pernikahan Gilang dan Kinan dalam bentuk apapun.
"Ngapain lo di sini?" Gio yang baru saja menyelesaikan meetingnya melihat Gilang masih mematung di depan ruangan Kinan, beruntung gadis itu tidak melihatnya.
Satu gelas thai tea sudah habis dan karena Kinan suka sekali dengan boba, sengaja ditinggal dan dimakan berikutnya.
"Ngeliatin calon istri, nggak sabar lo?"