Sepertinya hari itu berjalan dengan lancar, tidak ada komplain yang ia terima akan keberangkatan Gio dan Gilang.
Tampaknya Kinan juga tenang dan merasa senang, Fahri mengusap dada lega, pekerjaan hari ini setidaknya berkurang karena mereka tidak membuat keributan.
Ia sandarkan punggungnya, setelah Aksara lahir setiap pukul satu siang mata itu selalu saja mengantuk dan ingin tidur.
Beruntung ada ruang istirahat yang bisa ia gunakan, tidur satu jam di kantor bisa membuatnya begadang semalaman membantu Haisha.
Aksara selalu terbangun, entah dia haus, lapar atau gerah karena buang air besar tengah malam
Dia tidak mau kalah dengan anaknya, ingin menunjukkan diri pada sang istri kalau dirinya juga selalu ada dan bisa menghibur juga membantunya.
Dia tidak boleh terlupakan, walau iri melihat Aksara bisa bermain di dada Haisha lama, tapi mata itu enggang terpejam sampai Aksara tertidur dan perlahan istrinya ikut tidur.