Mama!
Teriakan kaget keduanya sampai membuat maid berlarian ke atas, memastikan tidak terjadi sesuatu yang membahayakan.
"Nya?"
"Enggak, nggak apa, lihat anak mantu itu loh!" jawab Meri melepas khawatir pada maidnya.
Fahri minta ibunya untuk masuk, tadi ia hanya menutup sebagian hingga orang lewat mungkin bisa mendengar atau melihat apa yang mereka lakukan.
Tapi, dalam bayangannya tidak mungkin ada yang lewat di jam seperti ini, semua sudah masuk ke kamar masing-masing, kalaupun ada maid, mereka berkumpul dan hanya lewat di lantai satu.
"Mama kaget kayak kesamber petir!" adu Meri semi cemburu.
"Eheheheeh, maaf ya, Ma. Mas Fahri yang suka gitu soalnya," ujar Haisha sembari merapikan bajunya yang hampir tersingkap karena tangan Fahri tadi.
Meri mengangguk, ia hanya ingin mengantar manisan mangga yang Haisha inginkan siang tadi, Hendra terlupa membawanya hingga meminta petugas keamanan mengirimkan lewat kurir saja.