Tiga buah pentol jamur masuk ke perut Haisha, ibu hamil itu tampak cukup dengan suapan terakhir suaminya.
Menyandarkan kepala di bahu Fahri sembari memejamkan mata, entah merasakan apa, yang jelas Fahri lihat jemari istrinya itu sedikit meremat sprei kasur.
Ia tidak berani bertanya apa-ap selama Haisha tidak mengaduh, ia takut itu akan memancing rasa takut dan panik dalam diri Haisha, pasti di dalam sana Haisha tengah berjuang mencari rasa apa yang sedang menyerangnya.
Setelah di rasa tenang, Fahri minta istrinya kembali bersandar ke bahu ranjang, ia bereskan dulu piring kotor dan gelas bekas sebelum melanjutkan jam istirahat bersama Haisha.
Wajah setengah pucat itu cukup menarik perhatian, Fahri menahan dirinya kuat-kuat agar tidak tampak panik di depan istrinya itu, sekali lagi hanya senyum yang terus pria itu tampilkan.
"Deeek, mau pindah ke mana?" gumam Haisha bertanya pada calon anak yang ada di perutnya.
