"Mas, udah, gempa nanti!" seru Haisha, ia minta perawat itu menghentikan laju suaminya yang senang kegirangan.
Fahri terlalu senang sampai lupa dia senang berada di mana, ia bahkan mengutarakan mimpinya akan anak laki-laki yang Haisha kandung itu.
Dia sudah pernah bermimpi ada salah seorang anak kecil lak-laki datang ke rumah hingga membuat rumah itu ramai dan penuh kebahagiaan.
Haisha genggam tangan suaminya yang tampak gemetar itu, hampir saja tadi terjungkal karena terlalu banyak melompat dan tidak sadar di belakangnya ada apa.
"Kita ambil resep dulu ya buat vitamin dedeknya," ujar Haisha seraya mengajak suaminya ke luar dari ruang periksa yang hampir berubah menjadi kapal pecah itu.
Fahri mengangguk, ia bahkan melambaikan tangan pada dokter wanita yang menangani istrinya.
"Baru kali ini aku melihat dia ramah," gumam dokter itu takut sendiri.
Perawat di sana dibuat kesal karena harus merapikan banyak peralatan yang dibuat tidak aturan oleh Fahri.