"Inget, jangan capek-capek, kalau butuh apa-apa minta tolong sama Kiano atau Kayang, makan tepat waktu, tugas jangan mikir berat, aku bantuin di rumah nanti," tutur Fahri sebelum mendaratkan kecupan di kening Haisha.
Suami posesif dengan tingkat yang tidak terhingga itu memang menggemaskan, Haisha sudah satu minggu ini melanjutkan kuliahnya, selama itu juga mendengarkan suaminya mengucap pesan dengan isian yang sama.
"Aku berangkat, sayang," ujar Fahri sembari melambaikan tangan.
Haisha balas sembari menampilkan senyum manisnya, setengah berjinjit dan mengusap perut yang ia ajak memberi lambaian tangan pada sang suami.
Bocah di dalam sana sudah tumbuh besar, sebentar lagi bisa Haisha periksakan lebih lanjut untuk jenis kelaminnya.
Bukan untuk tujuan lain, selain membeli perlengkapan yang sesuai saja, dua nenek di rumah utama sudah tidak sabar untuk menjejakkan kaki memilih barang khusus untuk sang cucu pertama.
