Dua hari dua malam bersitegang seperti itu hanya karena permintaan pukis yang jauh dan ponsel yang dirasa tidak berguna karena tidak menjawab pesan dan panggilan dari Haisha.
Lebih mudah menangani masalah proyek daripada harus bertengkar dan berdiam seperti ini bersama istri, sungguh menyiksa batin hingga lahir.
Sudah dua hari Haisha tidak mau berbicara dengan Fahri, belum lagi mengadu pada kedua ibunya kalau Fahri yang membuatnya sakit hati, jelas saja Meri melempar tatapan sinis pada Fahri yang malang.
"Ibu nggak mau marahin aku juga apa?" tanya Fahri pada ibu mertuanya yang asik menyirami tanaman di sore yang tenang ini.
"Marah kenapa, namanya ngelawan ibu hamil ya gitu, sabar," jawab Wati sembari tertawa kecil.
"Mama nggak mau ngerti, ikutan badmood kayak Ica, padahal udah aku jelasin berulang kali, pusing deh aku tuh, Bu!" keluh Fahri mengomel seperti anak kecil di depan Wati.